Sepenggal Rasa di Bulan Oktober



Hari berganti begitu cepat, ia melaju tanpa peduli apakah manusia sudah siap untuk meninggalkan kisah lama yang akan berganti dengan hal-hal yang baru di kemudian hari. Pelan namun pasti waktu telah menunjukkan bahwa dia ada untuk mengingatkan bahwa semua yang kita lakukan berdiri diatas jadwal. Sadar atau pun tidak sadar waktu akan menyadarkan kita dimasa depan tentang apa yang telah kita perbuat dengan sederet waktu yang telah Allah SWT karuniakan kepada kita.
Hari ini tanggal 4 Oktober 2014, ada rasa yang berbeda dari hari – hari lainnya. Bagaimana tidak, hari ini umat muslim merayakan hari raya idul adha terlepas dari segala perbedaan penetapan jatuhnya tanggal 9 dzulhijah. Satu hal yang perlu di garis bawahi tentang hari ini beribu-ribu tahun yang lalu. Kisah tentang seorang ayah dan anak laki-lakinya, potret ketaatan yang sesungguhnya. Seorang manusia agung yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anaknya sendiri, betapa sebenarnya ia ragu dan sangat khawatir akan perintah ini. Namun ia tetap mengatakan hal ini pada sang anak dan diluar dugaan, anak itu malah menyerahkan dirinya kepada Ayahnya. “kalau itu perintah dari Allah maka lakukanlah Ayah”kata anak itu. Dengan hati-hati sang ayah mengambil sebilah pedang dan bersiap menyembelih anaknya sendiri yang saat pedang mulai menyentuh kulitnya dan akan melukainnya, terjadilah keajaiban. Allah mengganti anak itu dengan seekor kambing sehingga anak itu masih tetap hidup.  Begitulah kisah ini dikenang sepanjang jaman oleh umat Islam hingga kini yang kemudian di peringati sebagai hari raya Idul Adha atau disebut juga dengan hari raya kurban.
Kisah itu membawa ingatan kita tentang ketaatan pada Allah, ikhlas yang berarti memurnikan ketaatan hanya pada Allah tidak untuk hal-hal yang lain. Idul Adha tahun ini yang jatuh di awal bulan Oktober memaksa banyak orang pula untuk berintrospeksi diri. Tiga bulan kedepan akan menjadi hari-hari yang sangat mendebarkan. Coba saja lihat list target-target yang telah kita buat di bulan januari kemarin. Ada berapa mimpi yang sudah menjadi realita dan hal lain apa yang menempati posisi urgent untuk dicapai dalam waktu dekat. Sudah selayaknya bagi manusia untuk tidak hanya bermimpi tapi juga mewujudkannya. Di sisa-sisa bulan yang ada di tahun 2014 ini semoga energy kita masih sekuat saat pertama menuliskannya dalam daftar target tahunan kita. Apapun itu hal yang terpenting   jangan sampai kata menyesal bertengger di akhir tahun nanti. Kalau pun ada beberapa mimpi yang belum terlaksana setidaknya itu terjadi bukan karena kita malas berusaha. Manfaatkan waktu yang telah diberikan kepada kita sebaik mungkin, sehingga kalaupun tahun ini mimpi kita belum tercapai kita bisa berkeyakinan bahwa tahun depan kita bisa mendapatkannya karena kita mau bekerja keras berusaha yang terbaik untuk orang-orang di sekeliling kita J

Comments