Curhat : " Ya Rabb Jangan Sembuhkan Demamku"

Sebenarnya aku ingin sekali menuliskan banyak hal di buku diaryku. Sayang sekali “sahabat sejatiku” itu tidak ikut serta masuk kedalam tas ranselku, padahal aku baru saja termotivasi oleh tulisan pak Hernowo dengan bukunya yang diberi judul”Self Digesting”. Kenapa aku termotivasi ?

 tentu saja karena tulisan beliau yang begitu menginspirasi.Bahasanya santai seperti orang yang sedang ngobrol dengan sahabatnya, isinya kental dengan teori psikologi namun disajikan dengan begitu ringan jadi ketika aku baca halaman demi halaman itu aku seperti tidak sedang membaca buku psikologi tapi seperti “ngemil snack yang bergizi”. Kata-katanya yang mengalir seperti mengajak orang untuk berdiskusi dengan santai dan ditemani secangkir kopi panas saat liburan di vila yang terletak di kaki gunung di sore hari. Kebayang kan bagaimana rasanya…..santai banget tapi isinya penuh dengan makna. Selain itu aku juga termotivasi untuk lebih sering melihat kelebihan diri sendiri….atau lebih tepatnya potensi yang ada didalam diri. Dalam hal ini pak Hernowo menekankan pembaca untuk memahami hakikat diri kita agar kita bisa melangkah kedepan dengan penuh kekuatan. Banyak sich yang disampaikan disitu, termasuk secara tersirat beliau juga menyinggung tentang semangat menulis dan membaca. Mungkin karena beliau juga pernah menulis buku “Quantum Writing & Quantum Reading” jadi beliau menaburi buku “Self Digesting” dengan sedikit aroma motivasi menulis dan membaca. Oya….ada satu hal lagi yang membuatku terkejut. Ternyata beliau  adalah perintis dari penerbit “Kaifa” keren banget!!!! Untuk beberapa orang mungkin terdengar biasa aja tapi buatku sangat luar biasa. Dulu aku termasuk orang yang nggak doyan baca buku. Menurutku saat itu, membaca adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendapat nilai yang baik dalam setiap mata pelajaran di sekolah…jadi buku bacaanku ya cuma  buku-buku pelajaran gitu namun semua itu berubah ketika aku bertemu dengan buku terbitan “Kaifa”. Buku terbitan “Kaifa yang pertama kali aku baca adalah tentang otak, nggak jauh-jauh dengan psikologi judulnya “Otak 1 juta GB”. Dari situ aku mulai tertarik pada buku-buku psikologi dan lagi antusiasme,serta rasa ingin tahuku pun muncul secara alami. Buku-buku yang lain seperti Bengkel Kreativitas, Accelerated Learning, Quantum Learning, Quantum Teaching, Ledakan IQ de el el sudah kulibas habis. Hampir semua buku terbitan “Kaifa” yang tersedia di perpustakaan SMA ku…..sudah khatam ku baca. Berawal dari “Kaifa” kemudian berlanjut pada novel Islami…buku-buku Islami dan buku psikologi dari berbagai penerbit. Buku pak Hernowo yang ini bukan terbitan “Kaifa” tapi layout dan segala sesuatunya disusun hampir mirip dengan buku yang biasa diterbitkan oleh “kaifa”. Memang menurutku susunan buku “Kaifa” beda, lain dari yang lain….unik banget dan menstimulus pembaca untuk sering-sering membaca serta tanggap dengan situasi yang ada. Sepertinya aku sedang demam baca dan aku berharap semoga aku tidak pernah sembuh dari demamku ini, amin.


Comments

  1. Ini adalah pertama kali aku singgah ke rumah aksaramu, Ambar.
    Kurasakan ada kehangatan di sini. Namun ada satu hal yang membuat aku kurang nyaman, yang membuat aku tidak total fokus membaca curhatmu. Yaitu curhat panjangmu yang hanya terdiri dari satu paragraf! Kenapa tidak dibagi dalam beberapa paragraf, sehingga memberi kesempatan kepada pembaca untuk sekadar menarik nafas yang ngos-ngosan...

    Semoga saja kritik ini tidak melemahkan semangatmu, dan tidak membuat dirimu sempat mengucap, "ah sok tahu...!"

    Salam dari Jakarta

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas masukkannya pak Dian Kelana. Justru saya sangat bahagia mendapat saran yang membangun dari bapak. Saya akan terus belajar untuk berbenah bapak. Semoga postingan saya selanjutnya akan semakin baik.

    ReplyDelete

Post a Comment